Senyum Sumringah Korban Salah Gusur di Setiamekar, Menteri ATR/BPN Beri Bantuan Rp 25 Juta
![Senyum Sumringah Korban Salah Gusur di Setiamekar, Menteri ATR/BPN Beri Bantuan Rp 25 Juta](https://karawangbekasi.disway.id/upload/0a505def5ae9a293e668efb997eaf4eb.jpg)
Senyum Sumringah Korban Salah Gusur di Setiamekar usai Menteri ATR/BPN Nusron Wahid pastikan bahwa rumah mereka berada di luar lahan sengketa.--karawangbekasi.disway.id
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Raut bahagia terpancar dari wajah lima warga korban salah penggusuran di Desa Setiamekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi setelah Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid memastikan bahwa rumah mereka berada di luar lahan sengketa, sehingga seharusnya tidak dieksekusi oleh Pengadilan Negeri (PN) Cikarang pada 30 Januari lalu.
Berdasarkan peta BPN Kabupaten Bekasi, kelima rumah warga tersebut berada di luar area sengketa lahan seluas 3,6 hektare.
Pernyataan ini disampaikan Nusron saat menemui para korban salah gusur di Desa Setiamekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi pada Jumat (07/01/2025).
Mursiti (60), salah satu warga terdampak, mengaku lega setelah mendengar langsung pernyataan Menteri ATR/BPN. Ia menceritakan bahwa sejak penggusuran, dirinya kehilangan tempat tinggal dan usaha, sehingga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Saya alhmadulillah, ada sedikit lega sama pak menteri. Bersyukur sekali, selama ini tidak bisa tidur saya gak usaha, anak saya gak bekerja mikirin sehari-hari dan gak punya kerjaan apa apa," ucap Mursiti kepada Cikarang Ekspres.
BACA JUGA:PN Cikarang Diduga Salah Prosedur Eksekusi Lahan di Setiamekar Tambun Selatan
BACA JUGA:Wakil Menteri BUMN Resmikan Kebun Riset Kujang Kampioen di Karawang
Tidak hanya memberikan kepastian hukum, Nusron Wahid juga memberikan bantuan pribadi sebesar Rp 25 juta kepada masing-masing korban.
Bantuan tersebut sontak membuat warga terkejut dan terharu. Para korban, yang mayoritas ibu-ibu lansia, bahkan memeluk Nusron sambil menangis.
"Saya sangat senang sekali karna pak menteri memperhatikan kami rakyat kecil. Terimakasih sekali saya sangat terbantu untuk bertahan hidup dibantu Rp 25 juta masing-masing," tambahnya.
Hal serupa dirasakan Asmawati (69), pensiunan tenaga kesehatan di Puskesmas Aren Jaya, Bekasi Timur. Berkali-kali ia berpelukan terharu atas penyataan Nusron yang membuat hatinya sedikit lega.
Setelah digusur, ia tinggal bersama anaknya, karena rumah bangunan tempat usahanya sepeninggalan almarhum suaminya telah rata dengan tanah. Ia bersama empat korban salah gusur lainnya berharap ada keadilan yang diperolehnya.
BACA JUGA:Konflik Pertanahan di Setiamekar Tambun Selatan Semakin Rumit Usai Dieksekusi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: